Prita Mulyasari (44), yang diduga melakukan pencemaran nama baik terhadap dr Hengky Gosal dan dr Grace Hilza Yarlen Nela- tim medis RS Omni International, mengaku lelah menjalani persidangan dan belum berpikir untuk menuntut balik.

"Saya belum memikirkan ke arah sana," ungkap Prita di kediamannya, Jumat (19/6/2009). Fokusnya saat ini adalah menyelesaikan tuntutan RS Omni terlebih dulu. Itu saja menurutnya sudah menyita banyak waktu dan tenaga.

Sejak dipenjara selama tiga minggu di LP Cipinang, Prita mengatakan bukan hanya dirinya saja yang tersita waktu dan pikirannya, namun pihak keluarga juga ikut-ikut terganggu.

Namun dukungan dari keluarga serta kerabat cukup membuatnya tegar dan mampu bertahan. Terlebih beberapa pihak, organisasi, hingga calon presiden RI juga telah menyampaikan simpati terhadap dirinya.

Kalaupun menuntut RS Omni, Prita menjelaskan, mungkin tidak saat-saat ini. "Mungkin setelah masalah ini selesai," imbuhnya. Tetapi yang jelas dia akan meminta pendapat tim penasehat hukumnya terlebih dahulu.

Saat ditanyakan mengenai tuduhan Jaksa Penuntut Umum Hendryana bahwa Prita dengan sengaja menyebarkan email berisi muatan penghinaan, ia hanya menghela nafas dan tertunduk. "Saya serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa."

Prita mengaku tidak mengetahui emailnya itu tersebar luas. "Ya mungkin ada yang meneruskan email, tapi saya tidak tahu soal itu," ujarnya.

Menurutnya, e-mail yang diteruskan itu bisa dibuktikan dengan melihat tanda fwd dalam alamat e-mail tujuan.

Terlebih Prita dianggap mengubah atau merevisi e-mailnya untuk mengahadapi persidangan. Lagi-lagi Prita tertunduk dan menutup mukanya sambil mengucapkan istighfar. Tetapi dia juga mengaku lupa dengan bentuk email aslinya itu. "Coba nanti saya cek lagi, e-mail asli itu kini sudah jadi barang bukti